Generasi muda tidak suka pertanian??

Membaca berita di situs Tabloid Sinartani, "kesempatan kerja di bidang pertanian masih luas, asal tidak jadi PNS saja" kayaknya ironis banget.  Disaat indonesia gembor-gembor pengen swasembada pangan, disaat itu pula universitas-universitas pertanian kekurangan mahasiswa dalam jumlah yang banyak.  Dulu saya kuliah dalam satu fakultas pertanian aja bisa terbagi menjadi 4 jurusan yang masing-masing mahasiswanya lumayan banyak... eh sekarang hanya 1 jurusan saja, itupun jumlahnya gak sampe ratusan.. dan paling banyak ceweknya.



Teringat waktu mencari pegawai baru di Palembang, waktu itu kantor masih kontrak (sampe sekarang yo masih kontrak). Pendaftar dari mahasiswa pertanian lumayan banyak (karena diiklankan di koran). Tapi tidak banyak yang bisa diterima karena tidak mau ke lapangan, kebanyakan kepingin kerja di dalam ruangan. Aneh, masuk fakultas pertanian tapi gak mau ke desa atau ke sawah??? Ironis...


Mentan Suswono: Lapangan Kerja Pertanian sangat Terbuka untuk Generasi Muda

Asal bukan untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), bagi generasi muda terbuka kesempatan kerja yang luas di sektor pertanian.

Menteri Pertanian Suswono mengatakan pemerintah akan memfasilitasi generasi muda yang mau menjadi enterpreneur/wirausahawan di bidang pertanian dengan pelatihan dan permodalan atau kredit.
"Kementerian Pertanian akan terus mengembangkan pendidikan dan latihan teknis dan kewirausahaan agribisnis bagi generasi muda, baik melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian yang dimiliki oleh Kementan maupun Pusat Pelatihan Perdesaan Swadaya (P4S) yang dikelola petani sukses," kata Mentan dalam kuliah umumnya tentang "Peningkatan Kompetensi Generasi Muda Pertanian Menuju Petani Mandiri dan Sejahtera" di Bondowoso, Jawa Timur.

Mentan mengungkapkan kesempatan kerja di bidang pertanian terbuka untuk generasi muda. Di antaranya di sektor produksi kedelai, Indonesia masih impor sekitar 1,2 juta ton per tahun, impor gandum 5 juta ton, impor gula 2 juta ton dan impor sapi 600 ribu ekor per tahun.

"Kita harus bangkit. Targetnya pada tahun 2014, kita bisa swasembada kedelai, gula dan daging sapi. Berarti lapangan kerja di depan mata masih terbuka," tambah Suswono.

Untuk permodalan atau kredit di sektor pertanian Suswono mengatakan ada banyak pilihan. Di antaranya, pinjam Kredit Usaha Rakyat (KUR) sampai Rp 20 juta tanpa agunan bunga 22 persen, sampai 100 juta jaminannya Rp 20 jt, bunga 14 persen, untuk Kredit Ketahanan Pangan (KKP) bunga 6 persen jaminan penuh, dan untuk pembibitan sapi ada KUPS bunga hanya 5 persen, jaminan penuh," jelasnya.

(Untuk berlangganan Tabloid SINAR TANI. SMS ke : 081584414991)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar